Wednesday, October 24, 2012


Jaya Pub, bebas ABG belajar mabuk dan musik pop kacangan.

Bar tua dengan crowd lawas pula. Itulah yang terlintas di pikiran saat memasuki pintu reot menuju ruangan bercahaya temaram yang terletak di belakang Gedung Jaya. Stiker dan poster yang menempel di pilar kayu dan tembok semakin menambah kesan reyot dan nuansa vintage Jaya Pub, bar yang mulai beroperasi entah sejak berapa tahun yang lalu. Meja billiard dan panggung dengan tinggi sejajar para penonton juga turut melengkapi nuansa jadul, sampai-sampai para pelayan berpakaian kuno dengan kemeja putih beserta celana hitam ditambah dasi kupu-kupu menghiasi kerah mereka.

Mengiringi kami menuju meja, A Whiter Shade Of Pale dikumandangkan homeband yang tampaknya handal memainkan lagu-lagu era 70 sampai 90-an. Terlihat di dekat panggung beberapa ekspatriat menikmati malam itu dan berbaur dengan pengunjung lain sembari bernyanyi bersama.

Suasana yang langka ditemui di bar Jakarta pada umumnya. Tanpa ABG belajar mabuk, tanpa gangster jadi-jadian, tanpa orang-orang yang ingin 'dianggap'. Semua datang hanya untuk menikmati minuman, berkumpul dan bernyanyi bersama mengenang kenangan yang hadir dari tiap lagu lawas yang dimainkan.

Keadaan ini seolah menyihir kami sampai tidak keberatan merogoh kocek Rp 250.000,- (belum termasuk pajak) untuk satu pitcher beer.

Posted on Wednesday, October 24, 2012 by Unknown

No comments

Monday, July 25, 2011

   Apa kabar? blog ini sudah lama tidak diupdate, karena kami mempunyai kesibukkan sehingga tidak mempunyai waktu untuk menulis lagi. Tetapi mulai sekarang kami akan mencoba untuk mengupdate secara rutin.

  Di postingan kedua ini saya akan menulis tentang sebuah bar di Yogya yang bernama Lucifer. The name is so effin scary right? Saya pun merasa begitu, memakai nama setan paling terkenal di dunia sebagai nama Bar, mengerikan tapi sangat kreatif.

  Saya sendiri tahu bar ini dari Lonely Planet, karena jujur saya tidak tahu apa-apa di Yogya kecuali tempat standar turis datang yang tidak lain adalah Candi-Candi dan Museum. Oke mari kita mulai reviewnya!!


  Lucifer adalah sebuah bar dan restoran yang tepatnya terletak di Jl. Sosrowijayan 71, Yogyakarta. Daerah ini nampaknya jadi tempat turis untuk berkumpul mungkin karena strategis. Saya datang bersama teman-teman saya pukul 10 malam dan meja-meja yang di luar diduduki oleh para turis asing. Kami masuk ke dalam dan ternyata masih banyak tempat yang tersedia di dalam. Duduk dan mulai melihat menu sekaligus memerhatikan suasana bar tersebut, Terdapat dua lantai dan tanpa air conditioner system karena merupakan tempat yang terbuka, cahaya remang-remang, foto-foto musisi terkenal seperti Bob Marley dan  furniture-furniture yang terbuat dari kayu mengisi tempat yang dinamakan berdasarkan nama setan tersebut.

   Tanpa basa-basi kami pun langsung memesan pitcher bir pertama kami, Datang dan dingin sekali, sangat terasa nikmat di tenggorokan. Di Lucifer tiap malam ada live music, dengan tema yang berbeda setiap harinya, hari tersebut kami menonton band top 40 yang bermain. Soundnya biasa saja tetapi ketika kami sudah menambah minuman lama kelamaan pun kami ikut melakukan sing a long.




   Ketika saya membayar saya sempat melihat merchadise yang dijual, kaos lucifer dengan gambar setan dan  tulisan God's Busy need a help?. Lumayan lucu sih desainnya tapi saya kurang tertarik.

   Untuk harga sepitcher bir kami mengeluarkan uang sekitar 90rb dan untuk 1 shot tequila kami mengeluarkan 50rb jadi harganya pun standar tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Servicenya sangat ramah dan bersahabat.

    Jadi jika berada di yogyakarta mampirlah ke lucifer untuk bersenang-senang!!!

Posted on Monday, July 25, 2011 by Unknown

No comments